Gua Hira berada yang berada di puncak Jabal Nur ini adalah ialah tempat dimana Nabi Muhammad SAW menerima wahyu ke-Rasul an dari Allah SWT yang disampaikan oleh malaikat Jibril. Sebetulnya jauh sebelum wahyu Allah turun untuk pertama kali, Gua Hira bukanlah tempat baru bagi Nabi Muhammad SAW. Disitulah Nabi Muhammad SAW sering menyendiri, merenung dan menghindari dari masyarakat kota Makkah yang pada saat tersebut masih belum beriman. Gua Hira terletak di puncak Jabal Nur, lokasi nya sangat dekat dari Masjidil Haram. Letak tebing ini menanjak dan amat curam. Butuh kekuatan fisik yang ekstra bagi para jamaah haji dan umroh yang ingin berziarah ke Gua Hira. Kontur perbukitan dan ditambah lagi bebatuan dan pasir serta sengatan udara panas maupun dingin di Kota Makkah menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang mengingkan untuk mencapai puncak nya. Gua Hira merupakan salah satu di antara beberapa destinasi ziarah yang ditawarkan oleh Syakira Wisata, penyedia PAKET UMROH MURAH dan Haji Khusus selama jamaah tinggal di Makkah. Gua ini mempunyai status penting dalam sejarah perkembangan Islam yang kita Yakini saat ini. Di sinilah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu Alqur’an yang termaktub dalam Surat Al‘alaq 1-5. Nabi Muhammad SAW memang tidak dapat membaca dan menulis, dipaksa hingga tiga kali oleh Malaikat Jibril untuk menyimak ayat tersebut. Hingga beliau berkata, “ma ana bi qariin”, saya bukanlah seorang yang pandai membaca. Dari sanalah kemudian Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasulullah terakhir. Setelah secara resmi menyandang sebagai Rasul. Tentu proses kenabian dalam penyebaran Islam pada masa itu tidaklah mudah. Gua Hira terletak di Jabal Nur, sesuai namanya, Jabal Nur berarti Gunung Cahaya. Bukan Gunung bercahaya dalam arti yang sesungguhnya atau Gunung yang disinari Cahaya Lampu Jutaan Watt. Melaikan disinilah wahyu pertama bagaikan cahaya terang yang menerangi kegelapan. Jaraknya 6 kilo meter sebelah unsur utara Masjidil Haram, Makkah. Secara geografis memang gunung ini “hanya” memiliki ketinggian 642 meter dpl. panjang lajur pendakian pun sekitar 645 meter, namun medannya lumayan berat. Untuk dapat mencapai gua hira diatas jabal nur tersebut, jamaah haji dan umroh harus memanjat bebatuan yang terjal dengan sudut kemiringan yang lumayan tajam pula. Gua Hira adalah gua kecil yang selalu dibanjiri oleh para peziarah. Gua ini memiliki Panjang 3,5 meter dan lebar kira kira hanya 1,5 meter. Memiliki sudut kemiringan 60 derajat, letaknya berada 4 meter dari atas bagian puncak Jabal Nur Trafik wisata religi ke Gua Hira mencapai puncaknya saat musim haji tiba. Meskipun berada pada ketinggian dan curam, namun setiap hari, puluhan ribu orang datang silih berganti untuk memasuki gua mungil lokasi Rasulullah SAW sering merenung. Saat team kami menaiki Jabal Nur dan Gua Hira, kami pun harus ekstra sabar mengantre guna masuk ke dalam Gua Hira. Gua ini Cuma mampu menampung empat orang saja, jadi kita tidak bisa berlama – lama disana. Keadaan di dalamnya Gua lumayan gelap, sebab Cuma sedikit cahaya matahari menembus ke dalam gua. Memasuki Gua Hira pun mesti satu per satu. Sungguh di sayangkan banyak coretan tangan tak bertanggung jawab yang mengotori batuan di sepanjang jalan masuk menuju Gua Hira. Namun apabila anda mampun berjalan diatas Puncak Jabal Nur, terdapat pemandangan cantik menanti Anda. Dari sanalah, Anda dapat melihat pemandangan hampir seluruh bagian Kota Makkah yang cantik dari ketinggian. Bahkan, dari atas puncak Jabal Nur juga Anda dapat menyaksikan gemerlap lampu Masjidil Haram dengan jelas tanpa terdapat gangguan sedikit pun. Subhanallah Sangat cantik..! Selamat datang di Jabal Nur dan Gua Hira..
Comments are closed.
|
AuthorPenulis di Syakira Wisata ArchivesCategories |